
Sumedang,Forjisnews.com Sabtu 25 Oktober 2025 — Sebuah pemandangan kontras tampak di lingkungan SDN Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Di depan sekolah, terbentang spanduk hijau besar bertuliskan “Zero Waste School” dan “Toilet Sehat & Bersih”, program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang untuk mewujudkan sekolah ramah lingkungan.
Namun, di balik spanduk yang berisi ajakan hidup bersih dan sehat itu, kondisi bangunan sekolah justru memprihatinkan. Berdasarkan pantauan di lokasi, beberapa pintu ruang kelas tampak rusak dan lapuk, bahkan ada yang sulit ditutup. Sementara itu, fasilitas toilet (WC) yang seharusnya menjadi bagian dari program kebersihan, tidak berfungsi dengan baik dan jauh dari kata layak.
Spanduk yang memuat foto Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., Wakil Bupati M. Erwan Setiawan, S.E., M.Kn., serta Kepala Dinas Pendidikan Dr. Eka Ganiar Kurniawan, S.Sos., M.E., sejatinya membawa pesan positif: membiasakan siswa menjaga kebersihan lingkungan melalui delapan kebiasaan (8M), mulai dari membuang sampah hingga menjaga kebersihan toilet.
Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa semangat tersebut belum sejalan dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada.
Salah satu guru SDN Gunasari menuturkan
“Anak-anak di sini sebenarnya sudah terbiasa menjaga kebersihan. Tapi kalau pintu kelas rusak, atap bocor, dan WC tidak berfungsi, tentu sulit menjalankan program kebersihan dengan maksimal.”
Masyarakat sekitar pun menaruh harapan besar agar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang memberikan perhatian nyata terhadap kondisi sekolah yang sudah lama tidak tersentuh perbaikan.
Mereka menilai bahwa slogan dan program ramah lingkungan akan lebih bermakna jika diiringi dengan perbaikan fisik bangunan sekolah, demi kenyamanan dan keselamatan peserta didik.
Kini publik menunggu langkah konkret pemerintah daerah. Sebab, spanduk hijau bertuliskan “Toilet Sehat & Bersih” hanya akan menjadi hiasan semata jika fasilitas sekolah masih rusak dan memprihatinkan.**Timputsus